Salah satu penentu kecepatan tanggapan bot Telegram adalah letak server. Sejauh yang saya ketahui, server Telegram berada di Belanda. Mungkin juga di Inggris. Bila server bot Telegram berada di Indonesia dan waktu “tempuh data” dari Jakarta ke Belanda adalah (misalkan) 250 ms, maka pengguna di Indonesia akan merasa bahwa bot Telegram butuh waktu 1 detik untuk menampilkan tanggapan. Lumayan lama kan?
Setelah melalui beberapa kali percobaan (dan keluar modal untuk menyewa server, hehehe) didapat data berikut ini:
Vultr (Amsterdam, Belanda):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 19ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.945/1.105/1.246/0.101 ms
Vultr (London, Inggris):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 22ms
rtt min/avg/max/mdev = 8.050/8.124/8.505/0.135 ms
Hetzner (Nuremberg, Jerman):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 18ms
rtt min/avg/max/mdev = 9.923/10.019/10.188/0.140 ms
Interserver (New Jersey, USA):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 9014ms
rtt min/avg/max/mdev = 97.453/97.576/97.661/0.071 ms
Vultr (Miami, USA):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 9004ms
rtt min/avg/max/mdev = 109.821/109.970/110.881/0.428 ms
idCloudHost (Jakarta, Indonesia):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 9011ms
rtt min/avg/max/mdev = 169.608/169.887/170.356/0.589 ms
Exabyte (Gedung Cyber 2 Jakarta, Indonesia):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 9013ms
rtt min/avg/max/mdev = 170.623/170.964/172.456/0.597 ms
DigitalOcean (Singapura):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 9003ms
rtt min/avg/max/mdev = 240.299/240.754/244.175/1.144 ms
Vultr (Seoul, Korea):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 9012ms
rtt min/avg/max/mdev = 242.210/242.286/242.343/0.036 ms
Vultr (Singapura):
10 packets transmitted, 10 received, 0% packet loss, time 9009ms
rtt min/avg/max/mdev = 255.973/256.057/256.174/0.509 ms
Kesimpulannya adalah:
Usahakan server Bot Telegram berada di Belanda.
Bila tidak bisa di Belanda, bisa digunakan negara-negara di sekitarnya, misalkan Inggris atau Jerman.
Ngomong-ngomong, ada satu tanda tanya yang cukup menarik: Mengapa VPS di Singapura justru lebih lambat mem-ping ke Belanda, dari pada VPS di Indonesia? Apa apa dengan jaringan internet di Singapura?